Resume perkuliahan Manajemen Pelatihan
Pertemuan ke-sekian; 1 Desember 2014; 09:20 WIB
Pertemuan ke-sekian; 1 Desember 2014; 09:20 WIB
Pada
pertemuan kali ini, Pak Amril tidak dapat menghadiri perkuliahan karena bertepatan dengan penutupan magang kakak-kakak 2011 namun
perkuliahan tetap terlaksana yang dimulai dengan diskusi perkelompok tentang
topik 9, yaitu mengenai Peran Pelatihan
yang kemudian dibacakan dengan penanggungjawab materi kelompok
yaitu Chevy Wijayanti. Berikut hasil resume nya:
Perusahaan yang akan sukses adalah perusahaan yang
mengerti bagaimana pentingnya dan apa upaya-upaya yang harus diwujudkan untuk
melaksanakan strategi pengembangan SDM tersebut. Hubungan seorang karyawan dan
pimpinan bukan hanya terikat atas hubungan kerja, namun secara manusiawi
keduanya juga saling berinteraksi, maka strategi pengembangan SDM merupakan
bentuk apresiasi seorang pimpinan terhadap karyawan dalam aspek humanis.
Sebagai hasilnya, dampak pelatihan dalam membantu
perusahaan menjadi terbatas, karena manajer hanya merasa bahwa pelatihan
dipaksakan kepada mereka, dan bukan untuk membantu mencapai tujuan bisnis yang
diinginkan. Proses kedua, yakni analisa kebutuhan (instrumen yang digunakan,
sumber data dan kerangka analisa) juga perlu dilakukan dengan tepat agar desain
pelatihan yang dirancang benar-benar dapat mewakili kebutuhan.
Peran Organisasi dalam pelatihan antara lain:
- Menyusun rencana pelatihan dan pengembangan pegawai
- Menyusun prioritas pengembangan pegawai
- Memilih program pelatihan yang efektif
- Menyusun kalender program pendidikan dan pelatihan
- Menyiapkan anggaran pengembangan pegawai yang lebih efektif
- Mendukung pencapaian kinerja usaha.
- Mengidentifikasi kebutuhan keterampilan pegawai dan memberi umpan balik
- Fokus pada kegiatan pelatihan.
- Berpartisipasi aktif dalam pelatihan.
- Berpikir dan menghubungkan materi yang diperoleh di dalam pelatihan dengan pekerjaan atau profesi yang diampu.
- Memanfaatkan pelatihan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan sebanyak-banyaknya.
- Memberikan umpan balik akan kegiatan pelatihan (dengan berpartisipasi dalam evaluasi pelatihan).
- Peranan sebagai pengajar; Pelatih berperan menyampaikan pengetahuan dengan cara menyajikan berbagai informasi yang diperlukan berupa konsep-konsep, fakta dan informasi lainnya yang memperkaya wawasan pengetahuan para peserta dengan cara melibatkan mereka secara aktif untuk mencari sendiri pengetahuan yang mereka butuhkan.
- Peranan sebagai pemimpin kelas; Pelatih berperan sebagai pemimpin kelas secara keseluruhan, pemimpin kelompok dan sekaligus anggota kelompok. Karena perannya itu maka setiap pelatih perlu menyusun perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian selama berlangsungnya proses pembelajaran itu.
- Peranan sebagai pembimbing; Pelatih perlu memberikan bantuan dan pertolongan kepada peserta mengalami kesulitan atau masalah khususnya dalam kegiatan belajar, yang pada gilirannya diharapkan peserta lebih aktif membimbing dirinya sendiri. Bentuk bimbingan yang diberikan barangkali dalam bentuk mengarahkan, memotivasi, membantu memecahkan masalah dan kegiatan pembimbingan lainnya.
- Peranan sebagai fasilitator; Pelatih berperan menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan peserta belajar aktif.Fasilitas itu meliputi penyediaan alat, bahan, suasana yang merangsang dan menantang, pemberian masalah, sikap dan pribadi pelatih yang mengajak, dan sebagainya. Dengan oenataan lingkungan kelas yang baik, maka proses pembelajaran menjadi efektif.
- Peranan sebagai peserta aktif; Pelatih sering melaksanakan diskusi kelompok, kerja kelompok dalam rangka memecahkan masalah, misalnya merumuskan masalah, mencari data dan membuat kesimpulan dan kondisi dapat menyebabkan terjadinya debat yang tak kunjung berakhir. Pelatih dapat berperan serta sebagai peserta dalam kelompok diskusi itu dengan cara memberikan informasi, mengarahkan pemikiran, menunjukkan jalan pemecahan, menunjukkan sumber-sumber yang diperlukan dan sebagainya.
- Peranan sebagai ekspeditor; Pelatih juga melaksanakan peranan dengan melakukan pencarian, penjelajahan dan penyediaan mengenai sumber-sumber yang diperlukan kelas atau kelompok peserta, baik dari sumber-sumber tercetak dari masyarakat dari lembaga lainnya dalam rangka menunjang kegiatan belajar peserta.
- Peranan sebagai perencana pembelajaran; Pelatih berperan menyusun perencanaan pembelajaran, mulai dari rencana materu pelatihan yang disusun berdasarkan GBPP, perencanaan satuan acara pertemuan. Keberhasilan proses pelatihan juga turut ditentukan oleh kegiatan pelatihan dalam pembuatan rencana-rencana tersebut. Dengan demikian, proses pembelajaran selalu dan sesuai dengan perkembangan kondisi kelembagaan. Karena itu erat kaitannya dengan pemberian acuan kepada pelatih dalam melaksanakan proses pembelajaran.
- Peranan sebagai pengawas; Pelatih harus mengawasi kelas terus menerus supaya proses pembelajaran senantiasa terarah, kendala-kendala yang dihadapi oleh peserta dapat segera ditanggulangi, disiplin kelas dapat dibina dengan baik dan semua kegiatan berlangsung dengan tertib dan berhasil.
- Peranan sebagai motivator; Pelatih perlu terus menggerakkan motivasi belajar para peserta, baik selama berlangsungnya proses pembelajaran maupun di luar kelas pada setiap kesempatan yang ada. Motivasi penting artinya bagi peserta supaya kegiatan belajarnya lebih aktif, misalnya mengikuti ceramah, membuat tugas-tugas, membaca materi pelatihan yang telah disediakan, melaksanakan praktek lapangan dan sebagainya.
- Peranan sebagai evaluator; Pelatih berkewajiban melakukan penilaian, pada awal pelatihan, selama berlangsungnya proses pembelajaran dan pada awal pelatihan, selama berlangsungnya proses pembelajaran dan pada akhir pelatihan dnegan cara memberikan tes tertulis, pertanyaan lisan dan pengamatan. Penilaian ini penting untuk membantu peserta dmengetahui kemajuan belajarnya, kesulitan dan masalah yang ditemuinya, membantunya dengan bimbingan dan untuk kepentingan administrasi kediklatan.
- Peranan sebagai konselor; Konseling perlu dilakukan oleh pelatih.kesulitan dalam belajar sudah tentu kewajiban utama pelatih, namun jika perlu dan memungkinkan maka pelatih dapat memberikan penyukuhan tentang kesulitan pribadi dan sosial. Pelaksanaan konseling dapat berlangsung selama proses pembelajaran atau dilaksanakan secara khusus dalam kesempatan yang khusus untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan.
- Peranan sebagai penyelidik, sikap dan niat; Sistem nilai yang dijadikan sebagai panutan hidup dan sikapnya perlu diselidiki, mengingat semua tenaga peserta pelatihan itu pada gilirannya akan didayagunakan sebagai tenaga kerja yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena pandangan hidup, keyakinan dan sikap hidup para pesesrta perlu diamati dan dibimbing sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan kelak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar