Jumat, 16 Mei 2014

Outingclass 'Bebek Kaleyo'

Laporan Outingclass Manajemen Pemasaran Jasa
Pertemuan ke-11; 12 Mei 2014; Bebek Kaleyo, Rawamangun; 11:00 WIB
 
Hari Senin, 12 mei 2014 kami, Manajemen Pendidikan 2012 A mengikuti kegiatan outingclass bersama di Bebek Kaleyo, Jl. Pemuda No. 290 Rawamangun Jakarta Timur. Kami tiba pukul 11:00. Tetibanya disana kami lansung memesan makanan karena wawancara baru akan dimulai pukul 12:00. Begitu kompaknya, hampir semua dari memesan makanan yang sama, yaitu paket 20 ribuan. Begitulah cerminan kantong mahasiswa. Setelah makan selesai, dengan ekspresi wajah yang kepedesan, kami masih menunggu kehadiran narasumber dengan bercengkrama dan foto-foto.
 *menunggu sambil sedikit narsis*
Setelah puas bercengkrama, pukul 12:15, Nuraini, wanita yang menjadi PJ Kelas memberitahukan agar kami duduk rapih karena narasumber sudah hadir. Narasumber yang kami temui ialah Area Manager di Bebek Kaleyo Rawamangun, yaitu Bapak Joko Rinenggo. Berikut laporan hasil outingclass kami…

Bebek kaleyo merupakan rumah makan yang memiliki jam operasinal pukul 06.00- 23.00 WIB  pada hari senin-sabtu. Tutup di hari minggu, 10 hari idul fitri, dan hari natal Bebek Kaleto Rawamangun berdiri 7 tahun yang lalu yaitu tanggak 15 januari 2007. Didirikan oleh 4 pasang suami-istri yang menggunakain system keluargaan tradisional dalam membangun perusahaan ini. Hingga saat ini Bebek Kaleyo memiliki 12 cabang, mereka menyebutnya Kaleyo 1 sampai Kaleyo 12, yaitu:

  1. Cempaka Putih (1), Jakarta Timur. Warung makan pertama yang dibuat dengan dengan system tenda dan masih sangat tradisional. 
  2. Rawamangun, Jakarta Timur. Sebelumnya berada di jalan Waru yang kemudian bermindak ke jalan Pemuda hingga saat ini.
  3. Sunter, Jakarta Utara. 
  4. Buaran, Jakarta Timur. 
  5. Bumi Serpong Damai,Tangerang. 
  6. Tebet, Jakarta Selatan. 
  7. Harapan Indah, Bekasi. 
  8. Cempaka Putih (8), Jakarta Timur. Tempatnya berdekatan dengan cabang yang pertama, hanya saja sudah lebih modern karena didalam ruko. 
  9. Jatiwaringin, Jakarta Timur. 
  10. Bintaro, Jakarta Selatan. 
  11. Kalimalang, Jakarta Timur. 
  12. Daan Mogot, Jakarta Barat
Kata Kaleyo berasal dari bahasa jawa, KALE dan AYO. Kale berarti dua, sedangkan kata  Ayo memiliki arti untuk mengajak. Jadi, Bebek Kaleyo adalah  mengajak untuk kembali lagi makan bebek ditempat ini. Rumah makan ini belum menggunakan sistem franchise/waralaba, dikarenakan khawatir nantinya rasa dari makanannya menjadi tidak standar, dan tidak sama lagi. Manajer belum berani menggunakan system ini, karna masih keluarga yg menangani. Visi Bebek Kaleyo adalah menjadi ikon kuliner yg terjamah dengan semua kalangan masyarakat dengan Misinya menjadi tempat yang bisa terjamah dan berkah untuk semua orang.
Pemasaran di Bebek Kaleyo ini menggunakan Iklan Mulut, yaitu pemasaran melalui mulut ke mulut. Menurut mereka, hal ini lebih efektif disbanding dengan pemasaran melalui iklan media masa. Untuk mendapatkan omset yang bagus, perusahaan ini berfokus bagaimana agar pelanggan biasa puas. Salah satu cara dalam menjaga kepuasan langgan, yaitu berusaha agar rasa jangan sampai berubah, sambal yang pedas menjadi salah satu daya tarik bagi pelanggan. Semua proses pemasakannya dilakukan secara tradisional, bebek yang empuk tidak menggunakan presto tetapi dengan direbus selama 6 jam, dan menggunaka banyak rempah rempah,
Kendala yang dihadapi warung makan Bebek Keleyo yaitu siklus tahunan, pada siklus ini perusahaan sulit mendapatkan bebek. Konsumen tidak mau tau produk ini ada atau tidak, konsumen ingin perusahaan ini konsisten dengan nama ‘bebek’ yang dipakai. Maka dari itu ketika siklus ini terjadi, perusahaan menaikkan harga disetiap makanan yang berasal dari bebek. Kritik dan saran sangat terbuka disini, karena manager  berasal dari sarjana teknik jadi maka kritik terhadap makanan menjadi hal yang sangat penting.
Bebek Kaleyo belum memiliki pertenakan sendiri, perusahan ini mendapatkan bebek dari 7 suplier besar pertenak bebek. System pada perusahan inidilakukan secara terpusat, seperti bumbu yang dikelola terpusat, sehingga rasanya sama. Di rumah makan ini dibuka lowongan untuk lulusan sd dan smp, mereka percaya kalau anak-anak ini mampu. Bebek Kaleyo selektif dalam  memilih karyawan, bukan yang pintar tetapi yang mau belajar.
Sesuai dengan Misinya, menjadi tempat yang berkah bagi setiap orang, Bebek Kaleyo Rawamangun juga melakukan kerja sama dengan musisi jalanan dengan konsep tertentu. Pemusik yang bisa tampil di rumah makan ini, diseleksi melalui audisi.
Bebek Kaleyo terus berusaha untuk menciptakan inovasi baru dalam menarik pelanggan. Inovasi yang dilakukan, dicobakan terlebih dahulu kepada tetangga-tetangga pemilik rumah makan ini. Resep berasal dari pemilik rumah makan ini sendiri. Bebek cabe ijo, bebek kremes, bebek rica, bebek cetar, sate bebek, merupakan inovasi yang telah dihasilkan oleh rumah makan ini. Selajutnya pada akhir bulan ini, akan launching makanan yang namanya masih dirahasiakan.

Itulah hasil outingclass kami pada hari ini, berikut penampakan lucunyaaa:D

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar